Perjalanan Silaturahim Jemaat Ahmadiyah Tanggul Harapan Seruyan Demi Tercapainya Perdamaian dan Kerukunan

Perjalanan Silaturahim Jemaat Ahmadiyah Tanggul Harapan Seruyan Demi Tercapainya Perdamaian dan Kerukunan

Masroor Library – Seruyan, Maraknya tindak diskriminasi yang terjadi pada Jemaat Ahmadiyah baru-baru ini di Sintang Kalimantan Barat (03/09) membuat keresahan di masyarakat terutama bagi para penganut faham Jemaat Ahmadiyah. Tidak hanya bagi masyarakat Sintang, keresahan meluas hingga pada Jemaat Ahmadiyah Tanggul Harapan, Seruyan, Kalimantan Tengah.

Berawal dari pesan singkat WhatsApp Intel Kapolres Seruyan dengan Mubalig lokal cabang Tanggul Harapan Seruyan yaitu Bapak Mln. Agung Rachmatullah membahas kerusuhan di Sintang hingga banyaknya pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan keamanan Jemaat Ahmadiyah di Seruyan yang ditakutkan kerusuhan akan meluas hingga ke Kabupaten Seruyan. Tak lama dari saling melempar pesan, Bapak Intel Kapolres Seruyan mengirimkan surat undangan pada Bapak Mln. Agung untuk acara Focus Group Discussion (FGD) Menjaga Kerukunan Umat Beragama dalam rangka Merawat Persatuan dan Keberagaman di Kabupaten Seruyan (14/09).

Tidak hanya untuk Jemaat Ahmadiyah, undangan tersebut pun ditujukan untuk berbagai komunitas lain di Kabupaten Seruyan dengan menghadirkan berbagai pihak seperti MUI, Kesbangpol dll. Dari Jemaat Ahmadiyah diwakili oleh Mubalig Lokal Tanggul Harapan Seruyan Bapak Mln. Agung Rachmatullah, Bapak Basar selaku Ketua Cabang, Bapak Ujang selaku Sekum Cabang dan Bapak Rahmat selaku Humas. Acara berlangsung Hidmat dengan kesimpulan akhir bahwa Jemaat Ahmadiyah Tanggul Harapan Seruyan dilarang membangun rumah ibadah demi tercapainya kesejahteraan bersama.

Berawal dari acara tersebut, walaupun dengan kesimpulan yang membuat kami bersedih. Kami tetap bersyukur karena bertambahnya relasi pertemanan dengan berbagai pihak menjadi semakin luas. Hingga pada akhirnya kami sepakat akan melanjutkan silaturahim ini demi tercapainya kerukunan dan perdamaian satu sama lain pada berbagai lembaga-lembaga terkait.

Kelanjutan silaturahim kembali diagendakan dengan Sekjen MUI yaitu Bapak Agung. Beliau menerima kedatangan kami (26/10) bertempat di kediaman beliau yang dihadiri juga oleh Ketua Imam Mesjid Agung Kabupaten Seruyan yaitu Bapak Suparna dan Bapak Aziz selaku guru di berbagai sekolah di Kabupaten Seruyan tepatnya Ba’da Isya. Kami hadir tepat waktu dan mendapatkan sambutan begitu hangat. Bersama Mubalig lokal Bapak Agung Rachmatullah, Qaid Khuddam Bapak Ahdan Ahmadi, Hasan selaku Anggota Khuddam dan Bapak Suhendi selaku Anggota Anshor yang mewakili.

Perbincangan yang santai dan akrab dengan jamuan malam yang menemani nampak kekeluargaan begitu terasa. Dari perbincangan sepintas informasi pribadi masing-masing hingga rasa penasaran Bapak Agung mengenai Ahmadiyah. Bapak Agung melontarkan berbagai pertanyaan seperti kedatangan Imam Mahdi, Perbedaan Ahmadiyah dengan Islam yang lain, Dajjal dan lain sebagainya hingga membuat waktu begitu cepat berlalu. Karena hari mulai larut, kami akhiri perbincangan dengan foto bersama dan pemberian buku yang berjudul Apakah Ahmadiyah itu ? dan Dasar-dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Tidak diduga, Bapak Agung pun memberikan kami buku berupa Himpunan Fatwa MUI.

“Tidak hanya sampai malam ini, kami bersama berharap dapat melanjutkan silaturahim ini secara berkala”, ujar Bapak Mln. Agung Rachmatullah.

Jadwal pertemuan yang padat. Terjadwal untuk pertemuan dengan pihak Kapolres berujung pada pertemuan pihak Kemenag (27/10). Rescedule dikarenakan adanya acara yang tiba-tiba di kepolisian Kabupaten Seruyan. Saat itu kami langsung terhubung dengan sekretaris Kemenag dimana beliau kebetulan sedang mengambil cuti, namun kami tetap diizinkan untuk dapat berkunjung ke kantor Kemenag menemui Wakil Kepala Kemenag yaitu Bapak H.Sopyan yang menjabat pula sebagai Kesubang. Tidak disangka, ternyata Bapak H.Sopyan pula menjabat sebagai Ketua Fatwa MUI dan pengurus di Nahdatul Ulama (NU). Sehingga tujuan kami untuk bersilaturahim pada berbagai lembaga dapat tercapai cepat dengan hanya menemui Bapak H.Sopyan.

Perbincangan di kantor Kemenag tidak kalah menariknya, banyak yang kami ceritakan seputar keberadaan Jemaat Ahmadiyah di Tanggul Harapan hingga pesan menakjubkan dari Bapak H Sopyan. Beliau menyampaikan bagaimana caranya Agama Kristen dapat membangun rumah ibadah tanpa kerusuhan dengan mencari lahan kosong untuk ditempati, begitu pula saran tersebut disampaikan untuk kami Jemaat Ahmadiyah jika ingin membangun rumah ibadah tanpa adanya kerusuhan. Tak terasa perbincangan harus dihentikan karena memasuki waktu istirahat. Dengan berujung foto bersama dan pemberian brosur dan buku-buku jemaat yaitu Apakah Ahmadiyah itu? Dan Dasar-dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

Rasa syukur kami panjatkan atas perjalanan Silaturahim ini dengan harapan dapat melanjutkan di lain kesempatan agar tercipta keharmonisan satu sama lain.

Disusun oleh:
Mln. Agung Rachmatullah
Mubalig Lokal Tanggul Harapan Seruyan

No Responses

Tinggalkan Balasan