Pemetaan Target Lokasi Dari Provinsi || Database Marga Kampung Dalam Konfirmasi

Pemetaan Target Lokasi Dari Provinsi || Database Marga Kampung Dalam Konfirmasi
"Ustad, syukron atas ilmunya kemarin, selama ikut kegiatan Sekolah Da'i Muda Indonesia. Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan peserta terbaik. Ana pengen kapan-kapan kalau ada waktu Ustad ke Sorong Selatan, Kampung Kokoda, muslim banyak disana."

Masroor Library – Manokwari, Papua Barat – [25/10]. Marga Nabi dan Wugaje, cukup jarang terdengar di ibukota Provinsi Papua Barat, Manokwari. Berbeda halnya bila kita sedang berada di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Sorong Selatan. Kedua marga itu memang berasal dari dua kabupaten tersebut. Marga Nabi berasal dari Distrik Kamundan di Kabupaten Teluk Bintuni. Sedangkan marga Wugaje berasal dari Distrik Kokoda di Kabupaten Sorong Selatan.

Wardi Nabi dan Ilyas Wugaje, adalah dua orang asli Papua (OAP) Muslim yang selama dua minggu mengikuti Sekolah Da’i yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) Provinsi Papua Barat. Saat Pembukaan Acara, Wardi Nabi bertugas sebagai pembaca Tilawat Ayat-ayat Suci Al-Qur’an. Mubalig Daerah Papua Barat juga diminta untuk memberikan materi pada acara tersebut. Sedangkan Ilyas Wugaje terpilih sebagai Peserta Terbaik.

Kedua peserta Sekolah Da’i ini juga adalah guru (ustad) di lembaga pendidikan Hidayatullah, Arfai 2, Manokwari. Ilyas Wugaje mengajar mata pelajaran Al-Qur’an, Hadits, Akhlak dan Aqidah. Sedangkan Wardi Nabi mengajar Tahfidz Al-Qur’an. Tak disangka, keduanya ternyata alumni pondok pesantren dan kampus di Jawa. Ilyas Wugaje misalnya selama empat tahun berada di Soreng, Bandung (Jawa Barat). Sedangkan Wardi Nabi mondok di Purbalingga (Jawa Tengah).

Mubalig Daerah Papua Barat sengaja bertemu dengan kedua OAP Muslim tersebut untuk melakukan pemetaan terkait target pertabligan di Kabupaten Sorong Selatan dan di Kabupaten Teluk Bintuni. Melalui mereka berdua, pintu masuk ke lokasi suku-suku Papua Muslim di pelosok pedalaman mulai terbuka. Oleh sebab itu analisa SWOT juga akan dilakukan meski dari luar lokasi.

“Adi itu pangkat paman saya, Ustad.” kata Ilyas Wugaje, saat Mubalig Daerah Papua Barat menanyakan nama Mawardi Wugaje. Mawardi adalah moderator Webinar Silaturahmi Keagamaan Nasional 2020 yang diselenggarakan oleh IAIN Sorong, 20 Mei 2020 lalu dimana Mubalig Daerah Papua Barat merupakan salah satu narasumbernya. “Adi tinggalnya di sekitar kompleks IAIN Sorong itu.”

Seperti diketahui, marga atau klan Wugaje merupakan salah satu klan/marga dari suku Kokoda atau Emeyoda di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten serta Kota Sorong. Emeyoda berasal dari dua kata: eme dan yoda. Artinya “mari” (eme) “berjalan bersama” (yoda). Maksudnya, suku ini selalu bersama-sama ketika melakukan aktifitas atau bertempat tinggal. Kokoda ada yang beragama Islam (biasanya menyebutnya dengan nama Kokoda), ada juga yang beragama Kristen (biasanya menyebut dengan Emeyoda).

“Kalau Jamal itu Om saya, Ustad. Saat ini dia sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Teluk Bintuni,” papar Wardi Nabi saat Mubalig Daerah Papua Barat menyebutkan nama Dr. Jamaluddin Iribaram yang adalah Ketua Lembaga Masyarakat Adat (Muslim) Kab. Teluk Bintuni. Marga Iribaram, sebagaimana marga Nabi atau Sorowat (Solawat) adalah marga Muslim suku Sebyar-Kembaren di Distrik Kamundan.

Sedangkan marga Nabi merupakan salah satu klan atau marga yang dikategorikan sebagai suku bangsa Sebyar-Kembaren di Kabupaten Teluk Bintuni, yaitu: Bauw, Braweri, Eren, Efum, Frabun, Gegetu, Hindom, Inai, Iribaram, Iriwanas, Kutanggas, Kinder, Patiran, Nabi, Sorowat, Tabiar dan Urbun. Sementara, klan atau marga-marga yang dikategorikan sebagai suku bangsa Sebyar Damban, yaitu: Bauw, Buranda, Imbimbong, Kaitam, Kosepa, Kokop, Kambori, Nawarisa, Rumatan dan Tonoy.

“Pokoknya kalau Ustad ke kampung kami, bilang saja nama kami. Nanti kami akan kabari keluarga kami disana sehingga dapat menyambut dan melayani Ustad dengan sebaik-baiknya,” kata Wardi Nabi dan Ilyas Wugaje hampir bersamaan. Acara pertemuan selama hampir dua jam itupun diakhiri dengan foto bersama, Senin (25/10) sore itu. []

Disusun oleh:
Dr. Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan