Menerima Kunjungan Wakil Ketua FKUB Provinsi

Menerima Kunjungan Wakil Ketua FKUB Provinsi

Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [2/10]. Kendaraan roda empat berwarna merah tembaga itu parkir di halaman samping Rumah Missi (Kontrakan) Mubalig Daerah Papua Barat di bilangan Kodam XVIII/Kasuari, Arfai, Manokwari, Papua Barat, Sabtu (2/10) malam. Sesosok penumpangnya kemudian turun dan menyampaikan salam. Mubalig Daerah Papua Barat kemudian mempersilakan tamu itu masuk.

Lelaki gemuk berbaju putih itu tidak lain adalah Pdt. Soleman Manufandu, S.Th., Direktur Sekolah Alkitab Manokwari (SAM) yang juga Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua Barat itu duduk di bangku dekat pintu di ruang tamu. Sejenak pandangannya tertumpuk pada buku-buku yang tersusun di rak partikel di dinding sebelah kiri.

“Bila orang melihat koleksi buku-buku Ustad, maka mereka akan langsung menyatakan bahwa Ustad bukanlah orang sembarangan. Apalagi setelah beberapa saat berbincang, maka tempat Ustad bukanlah di Papua ini melainkan harusnya di metropolitan Jakarta. Mengapa? Ustad adalah sosok pakar yang tersembunyi dan jarang dikenali.” kata Ketua Persekutuan Gereja-gereja Protestan di Tanah Papua (PGGP) yang juga pendeta senior Gereja Protestan di Indonesia (GPdI) tersebut.

“Saya senang bisa berjumpa langsung dengan Ustad. Padahal sudah lama kita ingin jumpa, namun karena kesibukan, baru sekarang bisa ke rumah Ustad. Melalui ini kita bisa saling mengenal lebih dekat. Mananwir (Paul Finsen Mayor, Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III/Doberay) sangat senang sekali dengan Ustad,” kata alumnus Sekolah Tinggi Teologi (STT) Duta Panisal Jember, Jawa Timur tersebut.

Perbincangan kemudian dilanjut sambil santap malam. Menu sate Madura yang berasal dari warung langganan di depan Kodam XVIII/Kasuari menemani santap malam kedua orang itu.

“Satenya enak sekali, Ustad,” kata alumnus Magister Teologia dari Sekolah Tinggi Teologia (STT) Kepemimpinan Jeffrey Jakarta tersebut. “Rasanya berbeda sekali dengan sate-sate di tempat lainnya.”

Perbincangan kemudian dilanjutkan setelah santap malam. Berkali-kali Pdt. Manufandu menepukkan telapak tangannya tanda terkagum-kagum dengan Ahmadiyah. Kelihatannya, pendeta asal Biak tersebut baru mendapat informasi bahwa Ahmadiyah adalah organisasi Islam Internasional. Beliau selama ini menganggap Ahmadiyah hanya organisasi Islam lokal biasa saja seperti NU atau Muhammadiyah.

Setelah dua jam perbincangan akhirnya Wakil Ketua FKUB Papua Barat itupun pamit. Sebelum pulang, Mubalig Daerah Papua Barat menghadiahkan buku dan VCD Jemaat kepadanya.

“Puji Tuhan, saya mendapat buku dan VCD yang sangat berharga. Baru pertama ini saya menerimanya,” kata pendeta senior tersebut. Selain buku “Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian”, VCD Ahmadiyah Selayang Pandang, Dakwah Islam di Eropa 1 & 2, Symposium Perdamaian dan Pidato Bersejarah juga dihadiahkan.

Tepat pukul 20:15 WIT, kendaraan roda empat itu meninggalkan rumah missi (kontrakan) Mubalig Daerah Papua Barat.

“Terima kasih Ustad, karena sudah terima saya berkunjung ke rumah Pak Ustad, makannya enak dan juga sudah kasih VCD dan buku serta kirim foto. Tuhan berkati.” kata Pdt. Manufandu via pesan instan WhatsApp (WA) setibanya di rumah dinasnya di komplek Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) di Arfai 2 sebelah SMP Negeri 4 Manokwari. []

Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

No Responses

Tinggalkan Balasan