Laksanakan Rapat Virtual Tim Rabtah | Perkuat Motivasi dan Target Rabtah Lokal dan Daerah

Laksanakan Rapat Virtual Tim Rabtah | Perkuat Motivasi dan Target Rabtah Lokal dan Daerah

Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [23/9]. Seorang Ulama terkenal bernama Muhammad Baqir atau ‘Allamah Majlisi (1627-1699) dalam kitabnya, Bihaar al-Anwaar hlm. 1118, menuliskan, bahwa apabila Imam Mahdi dibangkitkan oleh ALLAH Ta’ala, maka orang-orang akan diberikan kemampuan dalam pendengaran dan penglihatan sehingga bila Imam Mahdi itu berbicara kepada mereka, maka seolah-olah tidak ada batas, mereka dapat mendengarkan dan melihat Imam Mahdi padahal Imam Mahdi itu berada di tempatnya sendiri.

Kata-kata ‘Allamah Majlisi itu mungkin akan dianggap aneh dan mustahil pada masanya, 321 tahun silam. Namun, dewasa ini, ucapan tersebut tidak asing lagi bagi masyarakat modern. Sejak alat telekomunikasi ditemukan, secara bertahap tidak ada yang disebut aneh dan mustahil lagi. Khususnya bagi Jemaat Ahmadiyah, penggenapan itu telah terjadi sejak 28 tahun lalu. Yaitu, sejak TV Muslim Ahmadiyah mulai mengudara pada 1993 lalu.

Kini, media komunikasi semisal gawai juga telah mencapai taraf kecanggihannya. Dengan gawai, kita bisa mengakses internet dan menggunakan pesan instan. BlackBerry (BB), WhatsApp (WA), Telegram, Zoom dan GoogleMeet adalah sarana telekomunikasi yang sedang dimanfaatkan dewasa ini. Tidak terkecuali untuk Jemaat di Daerah Papua Barat. Selain Zoom, aplikasi GoogleMeet kini menjadi pilihan. Alasannya, tentu saja, karena masih belum berbayar namun memiliki fitur durasi yang tak dibatasi.

Begitu juga dengan Rapat Virtual Tim Rabtah Daerah Papua Barat, Kamis (23/9) malam pukul 19:15 hingga 21:00 WIT. Selama hampir dua jam, acara itu berlangsung dengan lancar. Meski sedikit ada gangguan sinyal di beberapa lokasi, namun secara umum itu dianggap tak berarti. Komunikasi di antara para peserta bisa difahami. Padahal peserta berada di lokasi yang berbeda: Manokwari, Manokwari Selatan, Fak Fak, Kaimana, Alor dan Lembata.

Setelah diawali dengan Tilawat Ayat Suci Al-Qur’an Surah Aali Imraan ayat 201 oleh Mln. Hadid Mohammad Talha dan dilanjutkan dengan Terjemah dan Tafsir Singkat, Doa Pembuka pun dipimpin oleh Mubalig Daerah. Sambutan disampaikan oleh Amir Daerah diikuti Pengantar Rabtah oleh Mubalig Daerah. Filosofi, Target dan Jadwal Rabtah disampaikan untuk dapat dilaksanakan secara terukur, terstruktur, masif dan efektif (turkurmatif).

Setelah itu Mubalig Daerah mempersilakan Mubalig Lokal Kaimana menyampaikan progres rabtah di tempatnya. Berikutnya adalah Mubalig Lokal Fak Fak dan Mubalig Lokal Manokwari Selatan. Mengingat kedua mubalig untuk Kota Sorong dan Teluk Arguni Atas belum tiba di lokasi, mereka berdua menyampaikan, bahwa sementara menyimak saja.

“Sebelum rapat ini, kami sengaja melakukan kegiatan rabtah ke Kodim Manokwari Selatan dan Polsek Oransbari. Supaya kami ada bahan untuk bercerita. Di Kodim, kami diterima langsung oleh Dandim. Sedangkan di Polsek, meskipun Kapolsek ada di tempat, namun beliau sedang istirahat. Hanya polisi Lalu Lintas yang menerima.” kata Mubalig Lokal JAI Manokwari Selatan didampingi Pengurus yang mengikuti acara di lokasi pembangunan rumah Abah Oji Setyawan sehingga tampak batu bata buatan terlihat di belakang mereka.

“Mohon doa, kami ada rencana untuk membeli mobil bagi anggota. Meskipun bak terbuka bekas pakai, tetapi akan kami dekorasi sedemikian rupa sehingga bisa dipergunakan, baik untuk mengangkut sayuran maupun untuk membawa anggota berkegiatan. Termasuk, rencana acara khudam di SP 4, anggota lajnah disini juga ingin ikut serta,” kata mubalig pertama yang berhasil tembus ke ibukota Kabupaten Pegunungan Arfak di Anggi tersebut.

Beberapa pertanyaan disampaikan oleh peserta rapat. Qaid MKAI Manokwari, misalnya, menanyakan rabtah yang dilaksanakan oleh khuddam. Begitu juga Mubalig Lokal untuk di Teluk Arguni Atas, menanyakan metode dan kondisi disana: apakah langsung terbuka atau sementara menggunakan covering dulu. Pertanyaan pertama dijawab oleh Mubalig Daerah, sedangkan Mln. Hamid Sirfefa menjawab pertanyaan kedua yang berasal dari Mln. Hamidin.

“Sesuai dengan sifat masif, artinya berombongan atau kelompok. Maksudnya, kunjungan rabtah dilaksanakan secara bersama-sama. Apabila itu Jemaat Lokal, maka Qaid MKAI ikut serta di dalamnya. Bila itu program internal MKAI, bisa saja dilaksanakan oleh pengurus badan. Kunjungan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Manokwari di Waisai, misalnya. Atau, dengan mengundang/mengunjungi ormas kepemudaan,” papar Mubalig Daerah Papua Barat.

Acara virtual ini pun diakhiri tepat pkl. 21:00 WIT. Untuk beberapa saat, peserta dipersilakan saling bersilaturahmi. Khususnya dengan kedua mubalig yang akan bertugas di Kota Sorong dan Teluk Arguni Atas, yang hingga kini masih berada di tempat tugas semula: Alor dan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keduanya menyatakan, bahwa kondisi jaringan disana memang tidak bagus. Untungnya, saat ini mereka sedang berada di kota, di rumah kontrakannya sehingga sinyal relatif ada.

Selain Mubalig Daerah Papua Barat, hadir dalam Rapat Virtual tersebut adalah Amir Daerah Papua Barat yang juga Ketua JAI Manokwari Selatan dan Zaim Anshar Manokwari, Wakil Ketua Daerah LI Papua+Papua Barat, Ketua LI Manokwari, Qaid MKAI Manokwari, Mubalig Lokal Manokwari Selatan, Mubalig Lokal Kota Sorong, Mubalig Lokal Kaimana, Mubalig Lokal Fak Fak dan Mubalig Lokal Teluk Arguni Atas serta pengurus Jemaat Lokal dan Badan lainnya. Sedangkan Ketua JAI Kota Sorong dan Ketua JAI Manokwari berhalangan hadir. []

Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

Tags: ,

No Responses

Tinggalkan Balasan