Kunjungan Perdana ke Kota Sorong | Kemajuan Jemaat Perlu Terus Didorong

Kunjungan Perdana ke Kota Sorong | Kemajuan Jemaat Perlu Terus Didorong
"Selain ini merupakan Kunjungan Rutin yang perdana, juga untuk menyambut Mubalig untuk di Fak Fak Mln. Hadid Mohammad Talha. Rabtah dan Mapping Tablig juga dilakukan untuk kepentingan kedepannya."

Masroor Library – Sorong, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI DAERAH PAPUA BARAT [4/12]

Roda pesawat yang dipiloti Kapten Eka Candra Safari itu dengan mulus menjejak landasan Bandara Domine Eduard Osok (SOQ) di Kota Sorong, Jumat (4/12) pagi menjelang siang. Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6155 itu sebelumnya terbang membelah angkasa dari Manokwari pukul 10:10 WIT pagi.

Burung besi itu mengangkut puluhan penumpang tujuan Sorong dan kota lainnya di bagian barat Indonesia. Selain yang turun di Sorong, ada juga yang akan melanjutkan perjalanan ke Maluku dan Jakarta. Semua penumpang –baik tujuan Sorong maupun kota lainnya– diminta turun semua di Bandara Sorong.

Mubalig Daerah Papua Barat [Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan] sendiri mendapat nomor bangku 8-A dan turun di Sorong. Sedangkan orang di sebelah, yaitu bangku 8-B dan 8-C akan melanjutkan perjalanan ke Jawa dan Maluku. Mereka adalah aktifis lingkungan dan pekerja. Benja Victor Mambai –yang duduk di sebelah– merupakan mantan Direktur WWF Indonesia Program Papua.

World Wild Life Fund (WWF) Indonesia merupakan salah satu organisasi konservasi independen terbesar di Indonesia yang telah memulai kegiatannya sejak tahun 1962 dan pada tahun 1998, WWF Indonesia resmi menjadi lembaga nasional berbadan hukum Yayasan.

WWF Indonesia –begitu juga Program Papua– memiliki misi untuk melestarikan, merestorasi serta mengelola ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkeadilan, demi keberlanjutan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Saat keluar dari pintu kedatangan (Arrival) di Bandara Domine Eduard Osok Sorong, Mubalig JAI Kota Sorong [Mln. Basyiruddin Aziz] telah menjemput disana. Setelah ber-mu’aniqah, keduanya kemudian menuju lokasi parkir untuk naik ke kendaraan roda empat yang telah disiapkan. “Ini milik Pak Yulfi,” kata Mln. Basyiruddin Aziz sambil mengemudikan mobil berwarna abu-abu itu.

Dari Bandara ke Rumah Missi hanya memakan waktu sekitar 10 menit saja. Rumah Missi Mubalig Kota Sorong itu adalah rumah kontrakan yang terletak di Kilo 12. Lokasinya persis di sebelah PT AKAM, masuk dari Jl. A.M. Sangaji, Kel. Klasaman, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong.

Setelah santap siang sambil menunggu anggota datang, shalat Jumat pun dilaksanakan. Mubalig Daerah Papua Barat bertindak sebagai khatib dan Imam. Temanya terkait Pentingnya Pertabligan/Dakwah di masa Rasulullah SAW dan masa sekarang. Khutbah itu dibatasi hanya 15 menit saja.

Mubalig Daerah kemudian beramah-tamah dengan anggota. Setelah itu dilakukan pengenalan Kota Sorong dengan langsung berkeliling melihat-lihat suasana. Kendaraan roda empat yang dipakai menjemput ke Bandara tadi, dipakai juga untuk mengantarkan berkeliling Kota.

Malamnya, bakda shalat Isya dilakukan kunjungan ke rumah-rumah anggota. “Untuk di Kota Sorong, rata-rata anggota punya waktu di rumah kalau malam hari. Sebab untuk siangnya, mereka mencari nafkah atau bekerja di kantor,” kata Mln. Basyiruddin Aziz menerangkan.

Kunjungan pertama adalah ke rumah anggota yang juga pengurus, masih di Kilo 12 juga. Ghalib Ahmad, aslinya dari Sukabumi, sudah hampir tiga tahun tinggal di Kota Sorong. Keahliannya adalah sebagai teknisi mesin ATM. Sebelumnya pernah di Timika dan Manokwari. “Karena sudah agak betah di Sorong, akhirnya tetap tinggal disini,” kata dia saat dikunjungi.

Kunjungan berikutnya ke rumah Ketua JAI Kota Sorong, Bapak Rudi Yanto. Lelaki asli Indramayu –satu Kabupaten dengan Mubalig Daerah itu– sebelumnya juga pernah di Merauka, 1986. Beliau kemudian pindah ke beberapa tempat sampai akhirnya menetap di Kota Sorong.

Karena menjelang tayangan Khotbah Jumat LIVE puku. 22:00 WIT, akhirnya Mubalig Daerah bersama Mubalig Kota Sorong berpamitan kembali ke rumah missi setelah sebelumnya dilakukan doa bersama. Doa bersama setiap usai kunjungan adalah amaliah hasanah yang tetap dilestarikan di kalangan para Mubalig Jemaat. []

Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

No Responses

Tinggalkan Balasan