“Target kunjungan ke Kab. Raja Ampat itu selain silaturahmi dengan anggota yang tinggal disana, juga melakukan pemetaan pertabligan. Beberapa lokasi dapat ditetapkan menjadi lahan pertabligan, baik yang berada di Kota Waisai maupun yang di Distrik Waigeo Selatan.”
Masroor Library – Waisai, Papua Barat – [22/10]. Kawasan sekitar Bandara Marinda di Distrik Waigeo Selatan itu mulai gelap. Matahari yang sebelumnya masih bersinar, kini telah tenggelam di balik peraduannya. Pepohonan di sepanjang pinggir kanan jalan menghalangi cahaya masuk ke dalam. Alhasil, lampu motor menjadi satu-satunya andalan. Hanya saat melintasi beberapa resort ada lampu penerangan jalan.
Setelah mengunjungi AFU (Abdul Faris Umalati) Resort milik Bupati Raja Ampat, yang namanya diabadikan sebagai nama resort itu, Mubalig Daerah Papua Barat dan Mubalig Lokal Kota Sorong pun berbalik kembali ke arah semula dan belok kiri menuju Bandara Marinda. Nama Marinda sendiri merupakan gabungan dari dua nama, Marcus Wanma dan Inda Arfan. Keduanya adalah Bupati dan Wakil Bupati dua periode di Kabupaten Raja Ampat.
Kunjungan ke Bandara Marinda itu merupakan agenda terakhir pada Jumat (21/10) itu. Sebelumnya, keduanya juga telah mengunjungi Waisai Torang Cinta (WTC) dan Tugu Selamat Datang di Kota Waisai. Di WTC, Mubalig Daerah sengaja mengundang penggiat literasi agar bisa berjumpa. Anhar Sunardi dari Komunitas Turun Tangan pun merapat ke lokasi. Koordinator KAHMI Raja Ampat itu juga sebagai calon PNS di BAPPEDA Raja Ampat.
Sebelumnya lagi, mereka melaksanakan shalat Jumat perdana di rumah anggota yang berada di komplek rumah pribadi Bupati, dekat Masjid Agung Waisai. Dalam khotbah Jumat perdana di Kab. Raja Ampat itu, Mubalig Daerah Papua Barat menyampaikan tema terkait dengan Gerakan Tahrik Jadid.
“Sebab, Oktober 2022 ini merupakan tahun ke-88 dari Gerakan Tahrik Jadid. Tujuan Gerakan Tahrik Jadid dan Program pun disampaikan. Shalat Jumat perdana di Waisai, ibukota Kab. Raja Ampat ini diharapkan menjadi pemantik untuk perkembangan Jemaat ke depannya di wilayah tersebut,” papar Mubalig Daerah Papua Barat yang baru pertama berkunjung ke Kab. Raja Ampat itu.
Jumat pagi tadi, Mubalig Daerah Papua Barat dan Mubalig Lokal JAI Kota Sorong melakukan perjalanan laut sekitar dua jam lamanya. Dengan MV Express Bahari 7E, keduanya bertolak dari Pelabuhan Rakyat Klademak, Kota Sorong ke Pelabuhan Waisai, Raja Ampat. Setiba di Waisai, keduanya dijemput oleh pegawai Syahbandar Waisai, Roy Masie, dan diantarkan ke rumah kontrakan anggota di komplek rumah pribadi Bupati.
Malamnya, mereka menerima kunjungan ajudan Wakil Bupati Raja Ampat, Waris Bhakti Raharjo. Pemuda asal Yogyakarta itu kini menikah dengan seorang perempuan asal Saonek, Raja Ampat. Menurut pria kelahiran Jayapura namun besar di SP1 Prafi Manokwari itu, siapa yang tidak mengenal dirinya. Hanya dengan membawa motornya saja, orang-orang pasti akan mengenalinya.
Target kunjungan ke Kab. Raja Ampat itu selain silaturahmi dengan anggota yang tinggal disana, juga melakukan pemetaan pertabligan. Beberapa lokasi dapat ditetapkan menjadi lahan pertabligan, baik yang berada di Kota Waisai maupun yang di Distrik Waigeo Selatan. Melalui sarana tertentu, lokasi tersebut dapat digarap dan diharapkan menjadi lokasi baru keberadaan Jemaat disana. []
Disusun oleh:
Mln. Dr Rakeeman R.A.M Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses