Masroor Library – Sorong, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI DAERAH PAPUA BARAT [5/12]
Bila kita berbicara Sorong, maka tidak sesederhana seperti menyebutkan nama tempat lainnya. Sorong yang saat ini kita kenal telah mengalami pemekaran hingga menjadi tiga daerah administratif pemerintahan. Yaitu Kabupaten Sorong dengan ibukota di Aimas, Kota Sorong beribukota di Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan yang memiliki ibukota di Teminabuan.
Kata Sorong berasal dari bahasa Biak “Soren” yang artinya laut yang dalam dan bergelombang. Kata Soren dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Maluku, Sangihe Talaud dan misionaris dari Eropa, dengan sebutan Sorong. Adalah kebiasaan logat di timur ini untuk menyebut huruf “n” dengan “ng”. Misalnya, kata ikan menjadi ikang dan seterusnya.
Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Namun daIam perkembangannya telah mengalami perubahan sesuai Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996 menjadi Kota Administratif Sorong.
Berdasarkan Undang-Undang no. 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom sebagai Kota Sorong. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame dan selanjutnya secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Februari 2000 dengan ibukota di Sorong.
Untuk pertama kalinya Mubalig Daerah Papua Barat [Mln Rakeeman R.A.M. Jumaan] mengunjungi Kota Sorong dan Kabupaten Sorong pada Jumat hingga Selasa (4-8/12) mendatang. Selain agenda internal Jemaat, juga melaksanakan agenda eksternal yaitu rabtah dengan aneka kalangan. Misalnya, berkomunikasi dengan para tokoh, akademisi, jurnalis, aktifis dan pihak-pihak lainnya.
Setelah mengunjungi langsung, barulah diketahui ternyata ada beberapa perbedaan lokasi. Misalnya, letak Kampus IAIN Sorong yang awalnya disangka berada di Kota Sorong, ternyata berada di Kabupaten Sorong. Begitu juga dengan Universitas Pendidikan Muhammadiyah alias UNIMUDA Sorong yang ternyata berada di Kelurahan Malawele, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong.
Setelah mengunjungi rumah anggota di Satuan Pemukiman (SP) -1 di Kabupaten Sorong, Mubalig Daerah pun melihat kondisi Kabupaten Sorong via jalur belakang tembus ke alun-alun. Mariat Pantai, Kelurahan Malawele dan Kelurahan Malawili pun dilewati. Pada ujung alias perbatasan Kabupaten dan Kota Sorong terletak Kampus IAIN Sorong, bersebelahan dengan markas Pasukan Marinir (PASMAR) Sorong.
Didampingi Mubalig JAI Kota Sorong dan diantar security kampus, Mubalig Daerah pun masuk ke dalam Kampus untuk melihat-lihat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah Kementerian Agama tersebut. Sayangnya karena hari Sabtu, aktifitas kampus sedang libur. Tidak ada satupun staf atau dosen yang berada di kampus. Hanya foto-foto yang bisa dilakukan di sana.
Namun ketika foto-foto itu dijadikan status WA, beberapa dosen bahkan rektor IAIN Sorong pun melihatnya. Mereka menjadi kaget dan kirim pesan. “Lho, ternyata Pak Doktor sudah sampai di Kampus. Mohon maaf, saya masih berada di Pati, Jawa Tengah,” kata Drs. Ahmadi Pati, M.Si., dosen sekaligus penanggung jawab Perpustakaan di Kampus tersebut.
Tidak berapa lama –saat sedang santap siang di salah satu warung makan bersama Mubalig JAI Kota Sorong, Mubalig Fak Fak dan istri– Rektor IAIN Sorong pun menelpon. “Pak Doktor, jam tiga nanti bisa jumpa di Aghina Kafe setelah Ramayana?” kata Dr. Hamzah Khaeriyah, rektor IAIN Sorong pertama asal Makassar itu.
Didampingi Mubalig JAI Kota Sorong, dengan kendaraan roda dua, akhirnya bertemu dengan Rektor IAIN Sorong di Kafe Aghina, Sorong. Ternyata rektor didampingi Ketua Program Studi Adab Sains. Mereka ternyata berada di balkon lantai tiga. Perbincangan selama hampir tiga jam itu berlangsung dengan cair.
Menjelang Maghrib keduanya berpamitan kembali ke rumah missi di Kilo 12 Klasaman, Distrik Sorong Timur. Rumah Missi Mubalig JAI Kota Sorong kini ditempati sementara oleh empat orang: Mubalig JAI Kota Sorong Mln. Basyiruddin Aziz, Mubalig Daerah Papua Barat Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan (kunjungan) dan Mubalig Fak Fak Mln. Hadid Mohammad Talha beserta istri yang sedang transit. []
Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
AGB Gelar Haul Gus Dur Ke-15
Hari Masih Mau’ud JAI Cibeureum | Tasyakur 136 Jemaat Ahmadiyah dan Menyongsong 100 tahun JAI
Buka Bersama Keuskupan Bogor | Puasa Mempertebal Persaudaraan Diantara Kita
Lajnah Imaillah Cibeureum Adakan Bakti Sosial dan Pelatihan Meracik Parfum
Aliansi Guyub Beragam Adakan Ngabuburit Guyub dan Buka Puasa Bersama
No Responses