Januari Sebagai Bulan Silaturahmi | Mubda Papua Barat Agendakan Safari

Januari Sebagai Bulan Silaturahmi | Mubda Papua Barat Agendakan Safari

“Pak, saya seorang mualaf yang baru mau belajar agama Islam. Saya ingin lebih mendalami tentang Islam.”

Masroor Library | Manokwari, Papua Barat [27/1]. Bulan Januari selalu memiliki tempat tersendiri bagi seseorang atau komunitas. Selain karena pergantian tahun diawali dengan bulan Januari, juga karena acara-acara biasanya juga mulai dilaksanakan pada bulan ini. Khusus di kawasan timur Indonesia, bahkan ada tradisi lepas-sambut tahun yang seolah wajib dilaksanakan oleh lembaga pemerintah maupun sekolah.

Oleh sebab itu, selain perayaan Natal yang juga marak pada sepanjang bulan Desember, hingga Januari juga biasa dilaksanakan. Terkadang, bila tidak melaksanakan Natal bersama, Lepas Sambut Tahun pun dianggap sebagai penggantinya. Sebab, secara substansi, kedua acara tersebut memiliki kesamaan. Ada ceramah dari pendeta dan juga seremonial lainnya.

Memanfaatkan tradisi ini, Mubalig Daerah Papua Barat pun mencanangkan sebuah agenda: Safari Silaturahmi. Tujuannya adalah target yang sudah ditentukan. Selain kalangan Kristen, juga target Muslim. Intinya, pada bulan Januari ini kualitas pertemanan pun lebih ditingkatkan lagi. Dari hanya sekedar kenal, berlanjut ke memenuhi undangan atau kunjungan.

Safari Silaturahmi pun dilaksanakan di Kab. Manokwari dan Kab. Manokwari Selatan. Selain melakukan kunjungan, juga menghadiri undangan dan mengundang teman-teman ke rumah dinas Mubalig Daerah Papua Barat di Arfai 2, Anday, Manokwari. Dari agenda Safari Silaturahmi ini, banyak pertemuan dan orang-orang baru yang berhasil dijalin. Minimal, meningkatkan kualitas hubungan ke tahap kedua: Undangan merupakan Pengakuan.

“Pak, saya seorang mualaf yang baru mau belajar agama Islam. Saya ingin lebih mendalami tentang Islam. Saya tinggal di SP 5 Distrik Masni. Bila Pak ada waktu, saya ingin belajar agama Islam melalui Pak,” bunyi sebuah pesan lewat surat elektronik (surel) yang masuk ke email di gawai Mubalig Daerah Papua Barat.

Setelah satu bulan tinggal di Manokwari, pesan itupun muncul di email Mubalig Daerah Papua Barat. Meski awalnya tidak mengenalnya, namun dengan caranya yang khas, Tuhan mempertemukan Mubalig Daerah Papua Barat dengan pemuda berinisial EA keturunan campuran Maluku dan NTT tersebut. Kini dia tinggal di Distrik Masni dan ternyata menikah dengan salah seorang GUSDURian asal Jawa Tengah.

Dari pihak ayah, dia berasal dari Maluku bermarga Ayal. Kebetulan, Mubalig Daerah pernah menulis tentang Costavina “Cosye” Ayal, pejuang perempuan satu-satunya dalam Perang Pasifik di Tanah Papua asal Titawaai, Nusa Laut, Maluku. Sedangkan dari pihak ibu, dia berasal dari Maumere. Ibunya sejak kecil ikut berdagang dengan orang China.

Selain dengan mualaf tersebut, Mubalig Daerah Papua Barat juga melakukan Safari Silaturahmi dengan target lainnya. Di antaranya dengan Komandan KODIM 1806/Teluk Bintuni Letkol. Patrick Arya Bima, S.I.P., dengan BIN Daerah Papua Barat dan kalangan ormas serta praktisi pendidikan dan tokoh agama Islam dan Kristen di Kab. Manokwari dan Kab. Manokwari Selatan.

Alhasil, selama bulan Januari 2023, puluhan orang yang kembali berhasil dijalin dan ditingkatkan kualitas persahabatannya. Bahkan, ada beberapa orang yang menawarkan budi baiknya. Misalnya, mempersilakan bila Jemaat suatu saat menggunakan fasilitas gedung miliknya atau mempersilakan mampir ke kantornya atau pondok pesantrennya.

Sepanjang Januari 2023 itu pula, odometer motor inventaris Mubalig Daerah Papua Barat telah bertambah ribuan kilometer. Perjalanan darat itu bila dibandingkan jaraknya akan sama bahkan melebihi panjang Pulau Jawa. Jarak sejauh 1200 kilometer telah ditempuh. Ini membuktikan bahwa kuda besi itu mampu dan dapat diandalkan untuk melakukan perjalanan jauh berikutnya. []

Disusun oleh:
Mln. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat

No Responses

Tinggalkan Balasan