Jalsah Salanah Ahmadiyah 2021

Jalsah Salanah Ahmadiyah 2021

Masroor Library – Tadi malam saya di-WA oleh salah seorang saudara yang sangat baik hati, Maulana Rakeeman Jumaan, sosok pendakwah Ahmadiyah, yang saya kenal saat beliau bertugas di Ambon.

Kepribadiannya yang terbuka dan keilmuannya yang luas membuat saya akhirnya bisa beberapa kali bersilaturrahim ke rumah beliau dan kemudian berteman baik (saudara).

Dalam tiap kesempatan bersilaturrahim, kami mendiskusikan banyak hal: pemikiran Islam (klasik dan kontekstual), kearifan budaya lokal, konflik, gempa bumi dan banyak lagi.

Silaturrahim itu kemudian berbuah, beliau tidak saja memberi beberapa buku penting terkait kontribusi Ahmadiyah dalam sejarah bangsa Indonesia dan pemikiran Ahmadiyah tentang wahyu, rasionalitas dan ilmu pengetahuan (buku setebal 778 halaman ini rencana mau dibedah di IAIN Ambon, tapi waktunya belum memungkinkan. Padahal kami sudah sampai membicarakan narasumber, ilmuan Ahmadiyah, dari Singapura), tapi juga berkontribusi untuk perbaikan penulisan dan memberi masukan untuk pengayaan konten buku ajar Pengantar Multikulturalisme di IAIN Ambon.

Isi WA beliau adalah informasi tentang penyelenggaraan Jalsah Salanah di UK, yang sedang diselenggarakan (6-8 Agustus 2021). Ini sebuah pertemuan tahunan Jamaah Ahmadiyah di dunia.

Karena itu, saya terpanggil dan kemudian membuka link YouTube yang beliau share untuk segera bisa menyaksikannya secara daring. Saya tidak saja penasaran tapi juga mau mengikuti apa saja isu yang dipercakapkan di arena Jalsah Salanah. Apa lagi, saya pernah diceritakan langsung oleh Prof. Qasim Mathar soal suasana Jalsah Salanah, karena pernah diundang dan hadir sebagai tamu dalam Jalsan Salanah itu.

Istilah Jalsah Salanah sudah saya dengar saat aktif di (Forum Dialog) Forlog Antarkita Sulsel di Makassar. Istilah itu saya dengar pertama kali dan langsung dari pimpinan Ahmadiyah di Makassar, Ustadz H. Muh. Syaeful Uyun.

Beberapa kali saya ke kantor Ahmadiyah di Jl. Anuang, Makassar, dalam rangka silaturrahim, diskusi dan menghadiri kegiatan yang jamaah Ahmadiyah gelar di lt. 2 mesjid mereka.

Dari silaturrahim dan perjumpaan itu saya diberi beberapa CD (masih saya simpan) berisi banyak sekali informasi terkait perkembangan Ahmadiyah dalam berbagai sektor kehidupan: dakwah (beragama bahasa lewat jaringan TV, membangun mesjid di berbagai negara di Afrika, Eropa dan Amerika), ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga kerja-kerja nyata kemanusiaan).

Menariknya, dan ini yang membuat saya salut, adalah bahwa semua yang dilakukan jamaah Ahmadiyah tersebut dengan slogan “Love for All, Harted for None” (cinta kepada semua, tidak benci kepada siapapun).

Akhirnya, saya ucapkan Selamat dan Sukses kepada jemaah Ahmadiyah atas penyelenggaran Jalsah Salanah 2021. Semoga pertemuan kali ini kian meneguhkan kesadaran dan ekspresi slogan “Love for All, Harted for None” dalam dakwah dan kerja-kerja kemanusian dalam berbagi sektor kehidupannya. Amin.

Ambon, 6 Agustus 2021

KEE ENAL
(Drs. Zainal Arifin Sandia, M.Si.)
• Dosen UIN Imam Ridjali Ambon, Maluku
• Aktifis Ambon _Reconciliation and Mediation Centre_ (ARMC) UIN Ambon, Maluku
• Peneliti Sosial-Budaya Maluku
• Pegiat Lintas-Iman

No Responses

Tinggalkan Balasan