Masroor Library – Manokwari, Papua Barat [27/5]. Pesawat LionAir ID-6155 itu tinggal landas meninggalkan Bandara Internasional Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (27/5) pagi pukul 07:00 WIT. Jadwal itu mengalami perubahan satu jam lebih lambat dari yang semestinya. Tampak di dalam pesawat, seorang khudam anggota JAI Kota Sorong, Mahmud Ahmad.
Meski bukan satu-satunya peserta Ijtima Perdana MKAI & MAAI Daerah Papua Barat, Mahmud Ahmad –asal Tegal dan telah merantau di Papua Barat: Fak Fak dan Kota Sorong sejak sekitar sepuluh tahun lalu itu– merupakan salah satu yang mengorbankan waktu dan hartanya demi untuk mengikuti acara Ijtima tersebut.
Selain, Mahmud Ahmad, rerata peserta Ijtima Perdana itu berasal dari lokasi yang lumayan jauh. Beberapa Mubalig Lokal yang masih khuddam juga hadir dalam acara ini, setelah sebelumnya mengikuti Program T-Tol Laut alias Muhibah Bahari Daerah Papua Barat yang mengelilingi Teluk Cenderawasih alias Humboldt Bay: Manokwari, Wasior, Nabire, Jayapura, Biak dan Manokwari. Itu memakan waktu lebih dari tujuh hari.
Setelah beberapa kali melakukan rapat dan komunikasi dengan Sadr MKAI, akhirnya Papua Barat mendapat restu untuk melaksanakan Ijtima Perdana 2022 tersebut. “Sayangnya, kami hanya bisa memberikan subsidi sesuai saldo yang ada di PPMKAI. Sebab, untuk tahun ini, alokasi dana Ijtima sudah minus,” papar Sadr MKAI kepada Mubalig Daerah Papua Barat via pesan instan WhatsApp (WA).
Qaid MKAI, Mubalig Daerah Papua Barat dan segenap Panitia kemudian mempersiapkan keperluan masing-masing. Setelah anggaran turun, dilakukan survei lokasi oleh Qaid MKAI Manokwari didampingi Mubalig Daerah Papua Barat. Sayangnya lagi, lokasi itu kemudian batal menjadi tempat Ijtima Perdana karena saudara pemiliknya mendadak akan melaksanakan hajatan disana.
Berdasarkan hasil musyawarah berikutnya, lokasi acara pun ditawarkan dua lokasi. Ternyata, mayoritas memilih lokasi yang saat ini dilaksanakan acara Ijtima Perdana MKAI & MAAI Daerah Papua Barat. Sedangkan untuk cross-country akan dilakukan di salah satu pulau yang menjadi tonggak peradaban Papua, Pulau Mansinam.
Pembukaan Ijtima Perdana MKAI & MAAI Daerah Papua Barat dilaksanakan usai Shalat Jumat dan santap siang. Lokasinya di halaman samping Rumah Missi (Kontrakan) Mubalig Daerah Papua Barat. Meskipun awalnya –dua tahun lalu– ditumbuhi rerumputan liar setinggi dada orang dewasa, kini halaman itu telah berubah menjadi seperti padang stepa.
Selain Panitia dan Peserta, hadir dalam kesempatan tersebut Ketua JAI Manokwari, Amir Daerah Papua Barat dan Mubalig Daerah Papua Barat. Begitu juga anggota Jemaat Manokwari yang hadir dalam Shalat Jumat. Jumlah seluruhnya diperkirakan ada sekitar 30 orang. Selain anggota JAI Manokwari, juga beberapa anggota dari Manokwari Selatan.
Untuk acara hari pertama, diisi dengan beberapa perlombaan dan pertandingan. Peserta dibagi menjadi empat hizeb. Lomba pertama adalah menendang bola ke gawang mini. Berikutnya adalah lomba ambil kayu. Ketiga, lomba estafet karung. Keempat, estafet kacang telur. Sedangkan yang terakhir adalah lomba tarik sarung. Dari keempat hizeb itu, dipilih tiga juara: 1, 2 dan 3. Bila nilai sama, maka hizeb juara ketiga dan keempat akan diperhadapkan.
Perlombaan dan pertandingan itu terlihat sangat semarak. Lajnah dan Nashirat yang menyaksikan acaranya tidak ketinggalan memberikan dukungan kepada hizeb pilihannya masing-masing. Sekitar pukul 17:00 WIT, acara sore itu pun diakhiri. Peserta kemudian membersihkan dari dan bersiap untuk menunaikan ibadah Maghrib. Rencananya, usai santap malam akan dilaksanakan rapat Panitia dan menyimak Khotbah Hudhur via Parabola. []
Disusun oleh:
Mln. Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses