Masroor Library – Manokwari, Papua Barat – WARTA “JANG-E-MUQADDAS” JAI PAPUA BARAT [1/10].
Layar gawai Mubalig Daerah Papua Barat Mln Rakeeman R.A.M. Jumaan itu tiba-tiba berkedip menandakan ada notifikasi. Setelah dicek, ternyata pesan instan dari Mananwir Paul Finsen Mayor, S.I.P. Ketua Dewan Adat Papua (DAP) wilayah III Doberay itu mengirimkan undangan Doa Syukur dan Penyalaan 1000 lilin untuk mengenang tewasnya Pdt. Yeremias Zanambani. Acaranya sendiri akan dilaksanakan pukul 18:00 WIT, artinya tinggal satu jam setengah lagi.
Setelah berkoordinasi dengan Pengurus JAI Manokwari, ternyata Ketua dan Sekr. Umur Kharijiah berhalangan. “Ijin, saya masih di Sorong,” info Sekr. Umur Kharijiah yang juga Ketua DPW/Amir Daerah JAI Papua Barat Bapak La Abidin. Sedangkan Ketua JAI Manokwari sedang ada acara hajatan di rumahnya di Susweni. Waktunya juga bersamaan.
Diantar Sekr. Ta’lim, Tarbiyat dan Ta’limul Qur’an Bapak La Ode Mutiali, Mubalig Daerah Papua Barat Mln Rakeeman R.A.M. Jumaan kemudian meluncur ke lokasi acara di Sanggeng. Perlu sekitar 20 menitan untuk tiba di Kantor DAP Wilayah III Doberay tersebut. Tampak sebuah kendaraan roda empat dan roda dua terparkir di depan pagar Kantor Dewan Adat Papua tersebut.
Mubalig Daerah Papua Barat langsung masuk ke halaman rumah dan menuju lokasi acara. Ketua DAP mempersilakan duduk di bangku paling depan bersama undangan lainnya.
“Selamat datang Dr. Rakeeman, Mubalig dan pimpinan Jemaat Ahmadiyah Indonesia Papua Barat,” sambut Mananwir Paul Finsen Mayor dari tempat duduknya.
Acara kemudian dimulai dan diawali dengan ibadah syukur dipimpin oleh Pdt. Hutler Dimara, pendeta muda yang juga penulis sejarah gereja di Pegunungan Arfak. Nats diambil dari Kitab Yehezkiel Pasal 34 ayat 12-16. Intinya tentang gembala domba dan tugas-tugasnya.
“Kita sebagai gereja harusnya malu. Seharusnya yang menyelenggarakan acara semacam ini adalah gereja, bukannya Dewan Adat Papua,” lantangnya.
Sambil ibadah syukur, penyalaan 1000 Lilin pun dilakukan. Beberapa tamu undangan diminta menyalakan lilin, termasuk Mubalig Daerah Papua Barat. Sekitar 40 lilin berhasil dinyalakan oleh Mubalig Daerah. Acara kemudian menyenandungkan Kidung Jemaat dengan tema “Berjalan di Lembah”. Setelah itu pengkhotbah mengakhiri khotbahnya.
Ketua DAP Mananwir Paul Finsen Mayor, S.I.P. kemudian meminta Mubalig Daerah Papua Barat memberikan sambutan sepatah dua patah kata. Mubalig Daerah kemudian menuju mimbar dan menyampaikan beberapa poin. Selain ucapan belasungkawa dan apresiasi serta doa untuk Pdt. Yeremias Zanambani, juga terimakasih atas jasa almarhum yang telah menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Moni, bahasa suku setempat.
“Ini akan menjadi jalan semakin banyak orang mengenal Tuhan.”
Mubalig Daerah juga menyampaikan beberapa poin lain terkait tewasnya Pdt. Yeremias Zanambani di Hitadipa, Distrik Intan Jaya, Papua pada 19 September 2020 lalu.
“Ada fakta, bahwa sebelum tewas, Pdt. Yeremias yang adalah Ketua Klasis Gereja Kemah Injili Indonesia (GKII) Hitadipa memanggil lima pendeta di bawahnya. Dalam ilmu Gematria, ini memiliki arti yang penting. Mengapa harus lima, bukannya tiga cukup, dua cukup bahkan satu pun cukup?” pancing Mubalig Daerah Papua Barat.
Acara berikutnya adalah ramah tamah. Tampak undangan yang di sebelah kanan Mubalig Daerah penasaran dengan Ahmadiyah.
“Di Jawa, seolah Ahmadiyah bukan manusia. Rumah-rumah dan masjidnya dibakar. Pemerintah seolah diam berpangku tangan akibat tekanan kelompok radikal,” kata dia. “Padahal saya lihat Ahmadiyah bagus sekali. Di sini, di Papua Barat, Ahmadiyah bisa hidup tenang.”
Silas Kalasuat, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manokwari yang duduk di sebelah kiri Mubalig Daerah –seperti tipikal pemuda Papua lainnya– tampak malu-malu. Setelah bertukar nomor, barulah dia mulai bicara.
“Kapan-kapan kita bisa jumpa,” kata pemuda asal suku Moi di Sorong tersebut.
Mengingat kondisi masih bedrest akibat malaria, Pdt. Soleman Manufandu, salah seorang pengurus DAP Wilayah III Doberay yang juga pendeta di Gereja Arfai mempersilakan Mubalig Daerah Papua Barat beristirahat saja. Akhirnya Mubalig Daerah berpamitan pada semua hadirin tepat pkl. 20:00 WIT. Dengan berboncengan sepeda motor, kembali ke rumah missi di Arfai, Anday. []
Disusun oleh:
Rakeeman R.A.M. Jumaan
Mubalig Daerah Papua Barat
Related Posts
Waqf-E-Nou Parents Day Sukses Digelar di Masjid Mahmudah Gondrong Tangerang
Jemaat Ahmadiyah Cibinong Adakan Kelas Waqf-E-Nou
Ansharullah Ahmadiyah Indonesia Adakan Ijtima Nasional 2024
Bekali Public Speaking dan Personal Building | Hadirkan Mentor dari Celebes Public Speaking
DPD Jemaat Ahmadiyah Bogor Hadiri FGD Setara Institute
No Responses