Diskusi pinggiran dan Semarak Toleransi dalam Pembentukan Gusdurian

Diskusi pinggiran dan Semarak Toleransi dalam Pembentukan Gusdurian

Masroor Library – Penyelenggaraan DIPING (Diskusi pinggiran) oleh Mahasiswa/i STIE Sampit (28/12/2021) dengan tema “Moderasi Beragama”. Yang dihadiri oleh Pemantik Bapak Muhammad Rajul Kahfi selaku penulis buku Ayat-Ayat Cinta 2 dari Toleransi Agama Sampai Gender. Selain itu beliau pun menjabat sebagai GP anshor dan merupakan aktivis NU yang selalu mengadakan pengajian-pengajian di Kota Sampit.

Acara diselenggarakan khusus untuk Mahasiswa/i STIE Sampit. Namun, Mubalig Jemaat Ahmadiyah, Mln Fahrizal Cabang Sampit, Mln Fahri Cabang Pangkoh dan Mln Agung Rachmatullah Cabang Tanggul Harapan Seruyan mendapatkan kehormatan pula untuk dapat menghadiri acara tersebut.Bapak Muhammad Rajul Kahfi mengizinkan mereka untuk hadir karena kebetulan beliau adalah rekan lama dari Mln Agung Rachmatullah.

Acara dimulai pada pukul 15.00 WIB dengan moderator dari Mahasiswa STIE Sampit yaitu Saudara Muhammad Rizky, dilaksanakan tepatnya di halaman STIE Sampit. Pihak Jemaat Ahmadiyah mendapat kesempatan untuk dapat menyuarakan toleransi beragama, serta sedikit menceritakan mengenai tindak diskriminasi akan pengrusakan masjid di Balai Harapan Sintang Kalimantan Barat yang ramai diperbincangkan belakangan ini.

Dalam kegiatan ini mereka menjalin keakraban dengan saling bertukar kontak dan memberikan 3 jenis buku yaitu, Tiga Masalah Penting, Apakah Ahmadiyah itu ? dan buku Dasar-Dasar Hukum dan Legalitas. Tak ketinggalan Bapak Muhammad Rajul Kahfi pun memberikan buku Ayat-Ayat Cinta 2 dari Toleransi Agama Sampai Gender.

Di hari yang sama di malam hari, kembali pihak Jemaat Ahmadiyah Sampit mendapat kehormatan dengan hadirnya tamu dari Gusdurian Palangkaraya dan aktivis NU ke rumah misi Cabang Sampit. Perbincangan hangat dilanjutkan dengan ditemani secangkir kopi yang tak kunjung diminum karena asyiknya bercerita. Sebelumnya, pertemuan ini sudah diagendakan dengan para pemuda ini melalui ruang bicara media sosial via WhatsApp.

Ngobrol ringan bersama Gusdurian Palangkaraya dan pemuda NU di Rumah Misi. Dalam diskusi tersebut banyak mambahas mengenai kemajuan negara dan yang lainnya, termasuk perencanaan membangun Komunitas Gusdurian di Sampit.

Dalam kesempatan tersebut, Mubalig Jemaat Ahmadiyah mengajak Gusdurian Palangkaraya untuk dapat membuat Gusdurian di Sampit karena saat ini belum terbentuk. Dalam rangka menjaga toleransi disetiap kota serta sama-sama dapat menjalin hubungan dalam hal kebaikan. Alhamdulillah mereka diajak untuk menjadi pelopor dalam pembentukan Gusdurian di Sampit.

Dilanjutkan dengan makan malam bersama di luar rumah misi dan kembali lagi berbincang hingga waktu tak terasa sudah hampir tengah malam dan kopi panas yang menjadi dingin akhirnya habis juga. Pesan terakhir yang disampaikan oleh Mln Fahrizal adalah Kita sepakat soal ‘semangat beragama harus di iringi komitmen bernegara’. []

Disusun oleh:
Mln. Agung Rachmatullah
Mubalig Tanggul Harapan, Seruyan

Tags:

No Responses

Tinggalkan Balasan