Kewafatan Isa Ibnu Maryam Menurut Al Quran Hadits Pendapat Sahabah Dan Para Ulama

Kewafatan Isa Ibnu Maryam Menurut Al Quran Hadits Pendapat Sahabah Dan Para Ulama

Masroor Library – Kewafatan Isa as disebagian pendapat masih saja dipertentangkan, ada yang berpendapat bahwa Isa as diangkat ke langit dengan badan kasarnya, pendapat inilah yang masih dipertahankan keyakinannya oleh umat muslim Non Ahmadi.

Pada artikel ini Masroor Library memuat naskah yang menyatakan bahwa Isa as sudah wafat dengan bersumber dari beberapa ayat Quran, Hadits, Pendapat Sahabah dan Para Ulama.

وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ(57)وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ

Artinya:

Dan tatkala putra Maryam (Isa as) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya. (AZzukhruf 58)

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا(157)بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا(158)وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

Artinya:

Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa as), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (`Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti `Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (Annisa 157-158)

إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَامَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ(45)وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ

Artinya:

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh.” (Ali Imran 45-46)

Dari ayat-ayat diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa Nabi Isa a.s masih hidup sampai kini di langit dan akan turun dari langit. Padahal sebelum kita membicarakan turunnya tentu harus dibicarakan, apakah Nabi Isa as pernah naik ke langit ?

Para pembaca yang budiman, di dalam sejarah Islam tidak pernah terjadi satu kesepakatan yang sedemikian luar biasanya mengenai kesepakatan akan wafatnya seseorang kecuali pada zaman segera setelah Rasulullah saw dan tentu kita semua yakin bahwa para sahabah yang dididik oleh Rasululah saw sampai mencapai derajat
رضىالله عنهم ورضوا عنه Allah redha kepada mereka dan mereka redha kepada Allah. Dan diantara mereka terdapat sosok yang seandainya pahalanya ditimbang dengan semua pahala ummat Islam dari awal sampai akhir masih berat pahalanya kecuali jika ada nabi diantara mereka yakni abu Bakar ra mana mungkin mereka serta merta terperosok dalam sebuah kesepakatan yang membahayakan ummat seperti yang terjadi segera setelah wafat Rasulullah saw . Yakni ketika Rasulullah saw wafat Hadhrat Umar karena cintanya kepada Rasulullah saw beliau tidak siap mengakui bahwa Rasululah saw wafat tetapi hanya mengakui bahwa sebagaimana Musa pergi ke Bukit Tursina meninggalkan kaumnya selama 40 demikian pula halnya Rasulullah saw akan kembali setelah berjumpa dengan Tuhannya. Disitulah Hadhrat Abu Bakar ra membacakan ayat:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ
وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

Artinya:

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang dari kedua tumitmu (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Ali Imran 145)

Yakni ketika Hadhrat Abu Bakar menyebutkan ayat ini, pedang Hadrat Umar ra terjatuh dan beliau lemah tidak bisa berbuat apa-apa. Yakni tatkala Abu Bakar ra menyebutkan didalam ceramah beliau akan hidupnya Tuhan dan wafatnya Muhammad saw dan kemudian mengutip ayat ini yang menyebutkan sebelumnya semua Rasul-rasul telah berlalu yang artinya wafat, semua para sahabah terdiam seribu bahasa.

Satupun diantara mereka yang kebanyakan diantara mereka hafal Al-Quran dan hafal hadis –hadis nabi tidak ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa as masih hidup dilangit dia tidak mati. Inilah yang disebut ijma’. Yakni mereka semua para sahabah sepakat bahwa semua nabi-nabi sebelum Rasulullah saw semuanya telah wafat, tidak ada yang tertinggal, termasuk di dalamnya Isa as. Kalau seandainya Isa as masih hidup tentu mereka akan intrupsi, tetapi semuanya mereka diam, padahal semua para sahabah berada ditempat itu.

Kemudian kita baca firman Allah

وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ(20)أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ

Artinya:

Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. (Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan. (An Nahl 20-21)

Dari ayat ini jelas bahwa pada saat turunnya ayat ini selain Allah, semua orang-orang yang disembah dengan dikatakan أَمْوَاتٌ -mayat-mayat dinyatakan mati Dan dengan menyatakan غَيْرُ أَحْيَاءٍ –tidak hidup dinyatakan sebagai orang yang tidak bernyawa.

Yakni mereka pada hakekatnya telah wafat dan dengan mengatakan وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ dizahirkan bahwa mereka kini akan hidup pada hari kiamat . Tetapi mereka tidak mengetahui bahwa kiamat itu kapan terjadinya.

Oleh sebab Nabi Isa as dan ibunya keduanya disembah oleh orang-orang Nasrani, maka mereka itu termasuk dalam katagori orang-orang yang telah mati.

Kemudian Allah swt berfirman :

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ(55)

Artinya:

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (An Nur 56)

Dari kata كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ – (seperti Dia telah menjadikan khalifah ssebelum mereka) menjadi jelas bahwa khalifah-khalifah ummat ini adalah seperti khalifah-khalifah yang berlalu dan merupakan perumpamaan (khalifah-khalifah) mereka (sebelumnya). Berhubung khalifah-khalifah yang berlalu sebelumnya ada dua macamnya, sebagian mereka adalah nabi dan sebagian dari mereka bukan nabi, karena itu di dalam khalifah-khalifah yang dijanjikan itupun perlu adanya kedua macam khalifah itu. Jadi di dalam ummat Islam khalifah yang bukan nabi adalah para khalifah rasyidah dan para mujaddid. Tetapi Isa as yang dijanjikan itu di dalam hadis dikatakan sebagai Nabi dan Rasul sebagai mana dalam hadits sebanyak empat kali dia disebut oleh Rasulullah saw sebagai nabi. Dan dengan mengatakannya bahwa “Dia (Isa) adalah khalifahku dalam ummat ku’ yakni sebagai khalifah dalam ummat Rasulullah saw. Karena itu tertuang dalam sebuah syair Hadhrat Hasan bin Tsabit tatkala Rasulullah saw wafat :

“ Wahai Muahammad saw engkau adalah biji kelopak mataku ,dengan kewafatan engkau biji mataku menjadi buta. Barangsiapa yang ingin mati sesudah engkau silahkan mati, saya hanya takut akan kewafatan engkau.”

Di dalam hadis kanzul Ummal juz 6 hlm 160 dan di dalam Hijajul Kiramah hlm 428 Rasulullah saw bersabda:

Jibril telah memberitahukan kepadaku bahwa Isa Ibnu Maryam hidup selama 120 tahun. Ini merupakan dalil yang sangat jelas akan kematian Isa.

Kemudian tertera dalam Yawaqiit Waljawahir juz 2 hlm 22 dan di dalam Madarijussalikin karangan Imam Ibni Qayyim jilid 2 313 dan di dalam Tafsir Ibni Katsir jid 2 tertulis bahwa, jika Musa dan Isa hidup maka tidak ada cara lain bagi keduanya kecuali keduanya mengikuti aku. Jadi keduanya adalah mati.

Tertera dalam Tabaqat Kabir juz 3 hlm 26 Hadhrat Hasan di hadapan semua ummat Islam pada waktu itu menyampaikan ceramah beliau ketika Hadhrat Ali Wafat: Yakni

“Telah diangkat ruh seseorang (Ali ra) pada malam ketika ruhnya nabi Isa ibnu Maryam diangkat ke langit pada malam 27 bulan Ramadhan.”

Di dalam khutbah disebutkan akan ruhnya Nabi Isa as diangkat ke langit, bukan jasad kasarnya yang diangkat ke langit.

Selain dalil-dalil diatas ulama yang merenungkan hadis-hadis dengan cermat mereka menerima akan kematian Isa as:

Berekenaan dengan Imam malik disebutkan ,

“Kebanyakan orang mengatakan bahwa Isa tidak wafat tetapi Malik mengatakan bahwa dia/Isa telah wafat” Majmaul Bihar.

Allamah Ibni Hazam dalam kitabnya yang masyhur Baabut tauhid hlm 41 :

“Sesungguhnya Isa itu tidak dibunuh dan tidak disalib tetapi allah telah mewafatkannya dan mengangkatnya kepadanya.”

Sekh Al-Azhar, Allamah Mahmud Syaltut, Mufti Mesir telah memberikan fatwa yang jelas bahwa kewafatan nabi Isa a.s terbukti dengan terang dan jelas dari Al-Quran (Kitabul fatawa Edisi Mesir Desember 1959 hlm. 53-54)

Sebelumnya Guru besar Al-Azhar Ustad Almaraghi juga berkata:

الظاهر منه انه توفاه واماته ثم رفعه والظاهر من الرفع بعدد الوفاة انه رفع درجات عندالله كما قال فى ادريس عليه السلام وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا ” كتاب الفتاوى مطبوعه مصر 72

“Dari ayat ini jelas bahwa setelah mewafatkan Isa Allah lalu mengangkatnya. Dan pengangkatan setelah wafat adalah bahwa derajatnya tinggi pada pandangan Allah, sebagaimana berkenaan dengan Hadrat Idris di dalam ayat
وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا (kami mengangkatnya ke deerajat yang tinggi) mafhumnya ditemukan.”

Silahkanlah para pembaca renungkan, bersikerasnya Maududi pada pengakuannya dalam kondisi seperti ini bahwa Hadhrat Masih pasti akan turun dari langit dengan tubuh kasarnya, bagaimana dapat dinyatakan lojik dan benar.

Allamah Iqbal dalam perlawanan terhadap Ahmadiyah pun mengatakan:

“Sejauh saya memahami keinginan gerakan ini bahwa i’tiqad orang-orang Ahmadi tentang kematian Al-Masih adalah sebagaimana lazimnya kematian seorang manusia biasa yang fana dan kembalinya Al-Masih adalah seolah-olah merupakan kedatangan seseorang yang dari segi ruhani mmenyerupai Al-Masih. Dari segi pandangan ini nyata bahwa pandangan pergerakan ini dilapisi warna logika akal sehat.” Majalah Amanat Allamah Iqbal pada Ummat Islam hlm 22-23

Seolah-olah, berkenaan dengan kedatangan Al-Masih juga menurut Allamah Iqbal pandangan jemaat Ahmadiyah adalah sesuai dengan akal sehat. Oleh karena itu, jika Maududi bersikeras pada turunnya Al-Masih secara jasmani maka dia hendaknya sebelumnya membuktikan dari Al-Quran kehidupan Al-Masih di langit secara jasmani yang tentu merupakan hal yang tidak mungkin. Termasuk juga Profesor doctor Hamka dalam Tafsir Al Azhar mengakui akan kewafatan Isa Ibnu Maryam.

Mengenai penjelasan ayat pertama diatas, hal itu menyatakan bahwa apabila seorang yang merupakan perumpamaan Isa as datang maka ummat Islam akan bersorak sorai menolaknya. Karena tidak sesuai dengan kepercayaan mereka yang mempercayai bahwa Isa Bani Israil itu yang akan datang padahal Isa Bani Israil hanya diperuntukkan untuk Bani Isail (Ali Imran 49) bukan untuk Ummat Islam dan dia hanya diberikan Taurat dan Injil. Dan di dalam hadis nabi mengenai kulitnya Isa as juga di katakan berkulit kemerah-merahan dan rambutnya kriting dan mengenai Isa as yang akan datang dikatkan bahwa, Isa as yang akan datang itu rambutnya lurus dan kulitnya sawo matang. Dan pendiri Jemaat Ahmadiyah menyebut dirinya sebagai missal Isa / perumpamaan Isa as dan kembaraan secara ruhani karena banyaknya persamaan-persamaan.

Ayat kedua adalah menyangkal anggapan orang-orang Yahudi yang telah menganggap bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa as karena dia adalah nabi pendusta. Untuk menjawab itulah Al-Quran memberikan sanggahan bahwa dia tidak dibunuh dan tidak disalib tetapi diserupakan seperti orang yang terbunuh dan disalib / mati diatas kayu salib, tetapi bagi mereka dia Isa as diserupakan seperti orang yang terbunuh dan tersalib. Apakah karena dia tidak terbunuh dan tidak terslib lalu dikatakan bahwa dia adalah masih hidup ?

Pada masa itu penyaliban adalah merupakan hukuman mati para raja zaman dahulu . Dan jika seorang tidak mati diatas kayu salib kendati dia disalib, itu tidak dikatakan disalib. Seorang harus mati diatas kayu salib baru dikatakan disalib. Kalau tidak mati diatas kayu salib tidak dikatakan dia disalib. Orang diatas kayu salib itu harus berada diatas kayu salib selama tiga hari barulah ia akan mati karena kehabisan darah. sementara nabi Isa baru tiga jam diatas kayu salib kemudian segera diturunkan. Beliau hanya pingsan diatas kayu salib sehingga orang-orang mengatakan beliau mati.

Ayat ketiga menyatakan bahwa nabi Isa akan berbicara dimasa muda dan di masa tua ini sempurna ketika beliau harus hijrah dengan ibu beliau,

“Kami telah menyelamatkan keduanya di tempat yang tinggi di tempat yang penuh tenteram dan banyak mata airnya. Tempat aman dan banyak mata air adalah Kasymir. Karena kalau dikatakan Syam itu tidak benar karena Syam berada dibawah kekuasaan Romawi ketika itu. Oleh karena itu terkenal hadis yang berbunyi ” Wahai Isa berpindahlah kamu dari satu ke tempat yang lain supaya kamu tidak dikenal dan tidak disakiti” ( Kanzul Ummal )

Kemudian mengenai riwayat Abu Daud 4/117/118 bahwa Imam Mahdi akan memerangi seluruh Ummat manusia supaya masuk Islam. Inilah adalah bertentangan dengan ayat suci al –Quran “Tidak ada paksaan dalam agama” Apakah Imam Mahdi akan datang untuk memansukhkan Al-Quran? Sekali kali tidak justru Imam Mahdi akan datang untuk menjalankan hukum-hukum Al-Quran.

Apakah tidak terpikirkan bahwa agama Kristen pun meranggapan bahwa Isa akan turun ke bumi dan akan menghancurkan semua agama batil sementara menurut mereka (orang-orang Kristen) selain Agama Kristen, Agama yamg lain adalah agama batil. Demikian juga agama Hindu menunggu kedatangan seorang reformer dari mereka yang akan menghancurkan kebatilan. Dan menurut mereka diluar Hindu semua agama adalah agama batil. Dan masa semua reformer yang ditunggu oleh semua agama itu adalah sama masa datangnnya, sehingga kalau datang semuanya itu dalam waktu yang bersamaan, maka apa yang akan terjadi. Tentu tidak ada yang tersisa di muka bumi. Sebab, masing –masing agama besar yang yang sedang menunggu seorang feformer di akhir zaman itu mempunyai senjata nuklir. Jadi maksudnya adalah akan datang seorang dari Tuhan yang senantisasa akan membangun keruhanian ummat manusia terlebih dahulu, supaya mereka dapat berjumpa dengan Tuhan yang hakiki di dunia ini sehingga terbentuk sebuah kemunitas yang solid seperti para sahabah lalu dari wujud-wujud seperti itulah dijalankan sebuah misi yang terus berkembang dan berkembang dan tidak ada satu kekuatan yang akan menghancurkannya.

Kemudian memecahkan salib artinya adalah; Membuka lebar kekeliruan orang-orang Nasrani tentang Nabi Isa as sehingga mereka menerima Islam yang dijanjikan oleh nabi mereka kedatangnnya. Membunuh babi adalah, moral; manusia yang seperti babi yang tidak memilili rasa malu. Yang sekarang terlihat dimana-mana. Dia akan menjadi hakim yang adil, artinya adalah dalam hal agama dia (Isa as)dapat membawa manusia kepada Tuhan sehinga timbul keyakinan tinggi dalam beragama. Dan Tuhan itu sendiri menyatakan dirinya ada pada manusia itu. Hidup selama empat puluh tahun. Pendiri jemaat Ahmadiyah hidup selama 40 tahun setelah menerima wahyu yang menyatakan beliau sebagai utusan Allah dan wahyu pun secara terus menerus beliau terima dari Allah. [Sumber: Tulisan Mln Rizki Robby pernah diterbitkan di http://khadim-islam.blogspot.co.id/2011/12/kewafatan-isa-menurrut-al-quran-dan.html | Edit ulang dan publikasi oleh Goes]

No Responses

Tinggalkan Balasan