Darsul Quran No.155 Tanggal 2 Maret 1995 oleh Hadhrat Khalifatul Masih IV, Mirza Tahir Ahmad RH | Bagian 1

Darsul Quran No.155 Tanggal 2 Maret 1995 oleh Hadhrat Khalifatul Masih IV, Mirza Tahir Ahmad RH | Bagian 1

Pernyataan ini telah disebutkan dalam Surah al-Kahfi yang lebih atau kurang berkaitan dengan kemajuan Kekristenan, era ketika kekristenan mencapai puncaknya dan dari puncaknya lalu menurun (mengalami kemunduran). Menjelang akhir Surah ini menyatakan قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا .

Jadi, dalam hal ini, mengapa Allah mengatakan إِلَهٌ وَاحِدٌ ? Alasan tersebut atau ini bahwa setelah Al-Waahid, gagasan dua atau tiga yang mungkin dikandung adalah, gagasan itu telah dijelaskan dalam kaitannya dengan Syirk (menyekutukan Tuhan) dan dalam kaitannya dengan agama Kristen. Menurut mereka (kaum Kristen), ini bukan hanya masalah ‘bapak dan anak’; mereka percaya pada Tritunggal yang meliputi Bapa, Anak dan Roh Suci (roh kudus).

Tuhan menyatakan, “Katakan wahai Muhammad, ‘Aku hanya manusia seperti dirimu”. Lelaki ini tidak pernah bergantung pada makhluk kedua atau ketiga. Apa pun yang dia capai, dia capai sebagai hasil dari hubungannya dengan Tuhan Yang Esa.

Jadi, jika sesuatu wujud sempurna dapat diciptakan sebagai hasil hubungannya dengan Tuhan Yang Esa, yaitu yang telah mencapai puncak kesempurnaan tertinggi yang mungkin dapat dicapai oleh manusia, lalu apa perlunya wujud kedua? Jadi, dia adalah Al-Waahid dalam pengertian ini, قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ Saya adalah seorang manusia seperti Anda tetapi apa yang membuat saya berbeda dari Anda? يُوحَى إِلَيَّ Satu hal yang membuat saya berbeda dari Anda  adalah saya menerima wahyu dari Tuhan. أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ bahwa Tuhanmu hanya satu Tuhan. Dalam hal ini Tuhan itu al-Al-Waahid dalam arti Dia tidak bergantung atau tidak membutuhkan Tuhan yang kedua atau ketiga. Basyariyat (kemanusiaan) Anda yang sederajat di seluruh dunia menundukkan diri di hadapan Tuhan Yang Esa dan itu membedakan Anda dari seseorang yang bergantung pada wujud kedua atau ketiga. Bagi saya untuk berada di antara Anda dan bagi saya untuk berkembang sedemikian rupa menunjukkan bahwa Basyariyat itu setara tetapi seseorang dapat mencapai suatu ketinggian yang lebih tinggi dan untuk mencapai ketinggian itu, seseorang tidak bergantung pada Tuhan yang kedua atau ketiga, tetapi bergantung pada Tuhan Yang Esa.

Dengan demikian, gagasan tentang Tuhan yang kedua atau ketiga telah ditolak dalam dua contoh ini. Basyariyat (kemanusiaan) manusia meniadakan gagasan tentang sebuah Tuhan kedua; kesetaraan mereka dan kemampuan mereka untuk menuai berkat Tuhan memperlihatkan ada satu Tuhan yang telah menciptakan semuanya dan Dia tidak memerlukan bantuan yang lain untuk melakukan ini. Bahasan ini telah dijelaskan dengan jelas di tempat lain dalam Al-Qur’an.

Kemudian, ini topik lain bahwa meskipun Anda semua sederajat, akan tetap ada beberapa dari Anda yang lebih baik dari yang lain. Orang-orang di antara Anda yang telah mencapai kemajuan luar biasa dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi. Dan bahkan di era ini, tidak perlu Tuhan kedua atau ketiga. Tuhan Yang Esa cukup dengan Dirinya Sendiri dan mampu membantu manusia mencapai ketinggian tertinggi dalam kapasitas mereka dan mencapai batas tertinggi mereka. Tidak mungkin ada orang yang lebih berharga selain Nabi Muhammad (saw) untuk membuat pengumuman ini. Jadi, proklamasi ini dibuat melalui beliau (saw).

No Responses

Tinggalkan Balasan