Cara Memahami dan Menafsirkan Al Quran

Cara Memahami dan Menafsirkan Al Quran

Hanya orang yang bernasib baik sajalah yang diberi pengertian tentang dan dapat mendalami kandungan arti Al Quran yang hakiki, melalui cara menjalani kehidupan yang bertakwa lalu mencapai kebersihan hati dan dimasukan ke dalam alam rahasia ruhani makrifat ilah

Masroor Library – Kefasihan seseorang berbahasa Arab tidak serta merta bahwa iapun seorang yang faham Kitab Suci Al Quran, karena di Timur Tengah tidak sedikit orang orang yang sehari-harinya berbahasa Arab namun merek bukan Muslim. Bahkan sekalipun ia seorang muslim dan fasih berbahasa Arab serta fasih menilawatkan ayat-ayat Kitab Suci Al Quran serta bisa menterjemahkannya akan tetapi ia belum tentu bisa memahami makna-mkna kerohanian atau hikmah-hikmah yang terkandung dalam ayat-ayat Al Quran yang dibacanya, sebab kemampuan menterjemahkan tidak sama dengan kemampuan memahami dan menafsirkan secara benar.

Terlebih lagi Allah Ta’ala berfirman bahwa hanya mereka yang disucikan –Nya sajalah yang mampu menyentuh kedalaman kandungan khazanah kerohanian atau hikmah-hikmah mendalam dari ayat-ayat Al Quran

Firman-Nya:

Artinya:
78. Sesungguhnya itu adalah Al Quran yang mulia,
79. DaIam suatu kitab terpelihara dengan baik,
80. Yang tiada orang dapat menyentuhnya kecuali mereka yang disucikan (Al Waqiah 78-80)

Hanya orang yang bernasib baik sajalah yang diberi pengertian tentang dan dapat mendalami kandungan arti Al Quran yang hakiki, melalui cara menjalani kehidupan yang bertakwa lalu mencapai kebersihan hati dan dimasukan ke dalam alam rahasia ruhani makrifat ilahi, yang tertutup bagi orang-orang yang hatinya tidak bersih. Itulah sebabnya Allah Ta’ala didalam Al Quran sangat menekankan masalah ketakwaan, sebab dengan perantara ketakwaan akan diperoleh berbagai macam karunia Allah Ta’ala antara lain berupa furqaan (pembeda).

Firman-Nya:

Artinya:
30. Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Dia akan mengadakan bagimu suatu pembeda, dan Dia akan menghapuskan dari kamu keburukan-keburukanmu dan Dia akan mengampuni kamu; dan Allah adalah Yang Empunya karunia yang besar. (Al Anfal 30)

Furqaan artinya:
1. Sesuatu yang membedakan antara yang benar dan yang salah
2. Bukti atau bahan bukti atau dalil
3. Bantuan atau kemenangan
4. Fajar (Lexion Lane)

Secara sambil lalu ayat Surah Al Waqiah : 78-80 itupun memberitahukan bahwa hendaknya para pembaca Al Quran jangan menyentuh (memegang) atau membaca Al Quran sementara keadaan fisik tidak bersih, terutama sekali dalam keadaan junub atau dalam keadaan Haidh, sebab menghormati benda-benda yang dianggap suci oleh Allah Ta’ala pun merupakan bagian dari ketakwaan pula ( Qs Al Maidah : 3; Qs Al Hajj : 31)

Merujuk pada pentingnya perpaduan antara kebersihan hati (ketakwaan) dengan penganugerahan pemahaman yang datang dari Allah Ta’ala melalui wahyu-Nya itulah Firman-Nya berikut ini:

Firman-Nya:

Artinya:
115. Maka Mahatinggi Allah, Raja Yang Benar. Dan janganlah engkau tergesa-gesa membaca Alquran sebelum pewahyuannya dilengkapkan kepada engkau, melainkan katakanlah, “Ya, Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.”

116. Dan, sesungguhnya telah Kami adakan perjanjian dengan Adam sebelum ini, tetapi ia telah lupa dan Kami tidak mendapatkan padanya tekad untuk berbuat dosa. (Tha Ha 115-116)

Selengkapnya . . . >>>

No Responses

Tinggalkan Balasan